Tuesday, July 29, 2008

Kekuatan Terbesar Manusia

Salam bertemu kembali.

Kali ini saya ingin kongsi kekuatan manusia yang dipetik daripada web www.emotivasi.com



Manusia memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menciptakan mahakarya. Kekuatan terbesar dalam diri manusia itu terdapat pada pikiran. Tetapi kita jarang membuktikan kekuatan pikiran tersebut, sebab kita sering terjebak dalam zona nyaman atau kebiasaan tertentu. Sehingga selamanya tidak dapat mencari kemungkinan yang lebih baik atau perubahan nasib yang berarti.



Oleh karena itu milikilah target yang lebih tinggi untuk merangsang kekuatan dalam pikiran tersebut. Sebab target atau sasaran baru yang dipikirkan itu akan menggerakkan diri kita untuk melaksanakan tindakan. Apalagi jika diyakini target tersebut bakal tercapai, maka diri kita akan lebih siap menghadapi tantangan yang ada.



Setelah tindakan-tindakan baru yang lebih konstruktif dikerjakan hingga berulang-ulang, maka tanpa disadari kita sudah banyak melakukan hal-hal penting hinga kita tiba di zona baru, dimana kita berhasil mencapai target yang didambakan. Itulah mengapa dikatakan bahwa manusia mempunyai potensi yang sangat besar dalam pikiran bawah sadar. Kekuatan pikiran bawah sadar itu dapat dibangkitkan melalui 2 cara, yaitu: autosuggestion dan visualization.



Autosuggestion



Keinginan-keinginan kita merupakan informasi penting untuk pikiran bawah sadar. Sebab keinginan yang terekam kuat dalam pikiran bawah sadar sangat besar dapat menjadi daya dorong yang akan menggerakkan diri kita untuk berbuat sesuatu yang luar biasa. Keinginan yang sangat besar dan terekam dalam pikiran bawah sadar itulah yang dinamakan autosuggestion.



Autosuggestion seharusnya dilakukan dengan penuh rasa percaya, melibatkan emosi dalam diri, dilakukan penuh konsentrasi terhadap obyek yang positif, dan berulang-ulang. Selanjutnya, pikiran bawah sadar inilah yang akan mendikte gerak-gerik tubuh kita. Kekuatan yang ditimbulkan oleh pikiran bawah sadar itu sangat dahsyat entah digunakan untuk melakukan perbuatan buruk atau baik. Kadangkala niat untuk melakukan sesuatu secara otomatis muncul dari pikiran bawah sadar.



Autosuggestion akan mengetuk kesadaran (heartknock) . Karena dilakukan berulang-ulang dan rutin, suatu ketika kata-kata tersebut akan menembus pikiran bawah sadar. Lalu pikiran bawah sadar itupun memompa semangat. Energi itu dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan impian hidup kita.



Mungkin kegiatan autosuggestion ini akan dianggap aneh oleh orang lain. Tetapi itulah salah satu cara untuk mengubah diri dari dalam. Biasakan mendengar pola pikir positif dan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang konstruktif. Jadi jangan ragu untuk melakukan budaya-budaya yang potensial, menumbuhkan optimisme dan kreatifitas.



Ada 5 (P) petunjuk dalam melakukan autosuggestion, yaitu;



- Positive : pada saat melakukan autosuggestion, pikirkan hal-hal yang positif saja.
- Powerful : lakukan dengan penuh keyakinan sebab dapat memberikan kekuatan untuk berbuat sesuatu yang luar biasa.
- Precise : keinginan yang hendak dicapai harus sudah dapat dideskripsikan, karena pikiran bawah sadar hanya bisa menyusun berdasarkan kategori.
- Present Tense: dalam bentuk keinginan saat ini, bukan keinginan di masa lalu atau akan datang.
- Personal : lakukan perubahan positif terhadap diri sendiri terlebih dahulu.



Visualization



Bila kita menginginkan sesuatu maka pikiran bawah sadar akan menggambarkan apa yang didambakan itu. Dengan cara memvisualisasikan impian terlebih dahulu, terciptalah banyak sekali karya-karya spektakuler di dunia ini. Marcus Aurelius Antonius, seorang kaisar Romawi jaman dahulu mengatakan, “A man’s life is what his thought make of it - Kehidupan manusia ialah bagaimana mereka memikirkannya. ”
Sesuatu yang selalu divisualisasikan manusia akan mudah terekam dalam pikiran bawah sadar. Lalu muncul kekuatan pikiran tersebut, yang berperan sebagai penghubung antara jiwa dengan tubuh. Sehingga tubuhpun bereaksi dengan mengerahkan seluruh potensi yang sebelumnya tidak pernah digunakan, dalam bentuk kreatifitas atau tindakan. Memvisualisasikan impian memungkinkan seluruh impian tercapai oleh pikiran bawah sadar.



Tuhan Yang Maha Esa menganugerahkan potensi yang sama besar kepada manusia. Tidak ada ruginya membayangkan betapa berpotensinya diri kita untuk mencapai impian-impian. Berikut ini beberapa langkah dalam memvisualisasikan impian, yaitu:



1. Mendefinisikan impian
Mendefinisikan impian artinya memberikan batasan atau standar akan impian yang hendak dicapai. Kemudian, gambarkanlah semua impian seolah-olah Anda sudah sepatutnya meraih impian tersebut. Meskipun tindakan ini terkesan sederhana, tetapi dari gambaran impian itulah kita akan mencoba berbuat sesuatu untuk melakukan perubahan dan akhirnya dapat meraih cita-cita.



2. Menentukan target waktu
Dambakan impian itu terwujud sesuai target yang telah ditentukan, sebab impian tanpa target waktu hanya akan menjadi mimpi sesaat. Impian dengan target waktu akan menggerakkan kesadaran untuk tidak segan-segan melakukan perubahan. Maka mulailah dari sekarang, Be the best, do the best, and then let God take care the rest ?Jadilah yang terbaik, lakukan yang terbaik, biarlah Tuhan yang menentukan. Potensi yang kita miliki kelihatannya sangat sayang jika tidak dioptimalkan.



3. Melakukan berulang-ulang
Melakukan ulangan artinya mengkondisikan diri kita untuk lebih sering ingat akan impian kita. Jika sering ingat, maka perlahan-lahan impian itu akan tertanam di alam pikiran bawah sadar. Bila pesan sudah diterima oleh SCM (sub-conscience mind), maka dia akan menggerakkan diri kita untuk menciptakan keputusan atau menjadikan kita lebih kreatif.
Jika impian lebih sering diimajinasikan ternyata dapat melipatgandakan kekuatan dari pikiran bawah sadar. Imajinasi yang diulang-ulang ini akan secara tidak langsung merangsang ilusi akan kenyataan yang luar biasa tentang potensi kita sebagai umat manusia. Sehingga diri kita akan berusaha keras mencapai impian yang
divisualisasikan.




Begitulah seterusnya kekuatan pikiran bawah sadar bekerja dan dibangkitkan, hingga perubahan besar terjadi dalam diri kita pada suatu waktu.

Saturday, July 26, 2008

Rahsia mengurus insuran hayat



Ketahui petua-petua mengurus risiko hidup dengan insurans hayat supaya ia sama dengan tuntutan yang anda bakal dapat dari syarikat insurans. Pembaca juga dapat tahu berkenaan cara merancang memahami, dan memantau sendiri program insurans hayat supaya menghasilkan kebaikan kepada diri sendiri dan waris.
Isi kandungan
Prakata

Bab 1: Lapan Golongan Sasaran
Bab 2: Insurans dan Kitar Hidup Manusia
Bab3: Cara Kiraan Jumlah Perlindungan Asas yang Diperlukan
Bab 4: Insurans Perubatan
Bab 5: Insurans Khusus untuk Wanita
Bab 6: Waktu Menamatkan Insurans
Bab 7: Insurans Tradisi dan Insurans Berkaitan Pelaburan
Bab 8: Cara Menilai Sebut Harga Pelan Insurans
Bab 9: Insurans Sebagai Dana Pendidikan Juvenil
Bab 10: Insurans Sebagai Dana Pesaraan
Bab 11: Cara Memilih Insurans Pinjaman Perumahan
Bab 12: Perkara-perkara Penting dalam Polisi Insurans
Bab 13: Cara Memantau Semua Program Insurans Hayat
Bab 14: Cara Penamaan yang Betul
Bab 15: Memahami Prosedur Tuntutan
Bab 16: Cara Membuat Aduan Berkenaan Insurans
Bab 17: Manfaat Insurans Hayat pada Cukai Pendapatan
Bab 18: Kes-kes Kajian
Bab 19: Panduan Memilih Penasihat Insurans
Lampiran 1: Jadual Faktor Nilai akan Datang
Lampiran 2: Jadual Faktor Nilai akan Datang Anuiti
Lampiran 3: Jadual Faktor Nilai Masa Kini Anuiti
Lampiran 4: Penerangan Penyakit Kritikal atau Berbahaya
Lampiran 5: Mekanisme Insurans Berkaitan Pelaburan
Lampiran 6: Reka bentuk Portfolio Dana Insurans Berkaitan Pelaburan
Lampiran 7: Strategi Menyimpan dalam Insurans
Lampiran 8: Klausa penting dalam Kontrak Polisi Hayat Biasa
Lampiran 9: Klausa Penting dalam Kontrak Polisi Berkaitan Pelaburan
Lampiran 10: Peruntukan Premium, Yuran dan Caj Polisi Berkaitan Pelaburan
Lampiran 11: Klausa Penting dalam Kontrak Polisi Perubatan
Rujukan
Indeks
Biodata Penulis

Kejayaan dalam kerjaya perunding kewangan


Power Closing-Dr Rizal Naidu





Saya ingin berkongsi content buku power closing by dr rizal naidu.pada yg terlibat dengan insuran, takaful,perancang kewangan, tentu pernah dengar nama ni. Antara perkara yang menarik adalah,konsep 6%,38% & 56%---3 peratusan ni penting dan perlu diingat semasa mempromosikan jualan kepada prospek.
1-Ingatlah bahawa pelanggan anda hanya mendengar 6% daripada apa yang anda terangkan akepada mereka.
2-38% adalah bergantung kepada suara anda semasa melakukan pembentangan, cakap dengan jelas dengan intonasi yang betul.
3-Yang paling penting adalah 56%, paling besar impaknya pada prospek.ia adalah mimik muka , pergerakan tangan, tubuh dan mata.Isyarat badan memainkan peranan yang sangat penting dalam menerangkan sesuatu perkara.Jika anda tidak memiliki faktor ini, pelanggan sukar untuk minat dengan produk anda.
MAHATMA GANDHI BERKATA" APA YANG ANDA KATAKAN BUKANLAH SESUATU YANG PENTING TETAPI YANG PENTING ADALAH BAGAIMANA ANDA MENGATAKANNYA".

Dari semasa ke semasa saya akan kongsikan pengalaman beliau dalam bidang perancang kewangan.
Dr Rizal Naidu kembali dengan buku terbitan terbaru beliau. Beliau juga mempunyai website sendiri iaitu http://rizalnaidu.com/
For orders, please email: info@rizalnaidu.com

Urus Wang Anda: Wanita perlu simpanan persaraan lebih banyak

UMUMNYA wanita mempunyai jangka hayat yang lebih lama berbanding lelaki. Secara purata wanita akan hidup selama 22 tahun selepas persaraan berbanding 19 tahun bagi lelaki. Ini bermakna golongan wanita perlu mempunyai simpanan persaraan yang lebih banyak daripada lelaki.Namun, kealpaan mengenai keperluan menyimpan untuk persaraan atau hanya mula menyimpan untuk persaraan ketika sudah menghampiri usia bersara, kebanyakan wanita mengalami kesulitan wang apabila sudah tidak bekerja. Mengikut satu kajian di Amerika Syarikat (AS), golongan wanita berkenaan hanya mula menyimpan bagi tujuan kegunaan persaraan di saat-saat akhir. Selain itu, wanita juga sering bertukar kerja yang boleh menyebabkan pendapatan mereka tidak menentu dan kehilangan pendapatan ketika mencari kerja baru. Justeru, untuk mengelak perkara sama, wanita yang secara umumnya mempunyai pendapatan lebih kecil daripada lelaki atau mengalami proses kenaikan pangkat yang lebih lambat berbanding daripada lelaki, perlu membuat persediaan awal bagi persaraan. Perancang kewangan pada kebiasaannya mencadangkan wanita supaya menyimpan dua peratus lebih banyak daripada lelaki pada setiap tahun untuk tempoh 30 tahun mereka bekerja. Ini bagi membolehkan mereka apabila bersara kelak dapat mengekalkan gaya hidup sama seperti dilalui ketika mendapat bayaran gaji setiap bulan semasa mereka bekerja. Simpanan lebih tinggi daripada lelaki itu juga perlu bagi memastikan mereka mempunyai kemampuan mencukupi bagi membayar kos perubatan dan keperluan hidup lain yang semakin tinggi. Kajian Hewitt Associates, sebuah firma pengurusan sumber manusia antarabangsa, mendapati terdapat beberapa kelemahan di kalangan wanita hari ini. Kajian mendapati mereka mula menyimpan bagi persaraan agak lewat, kurang melabur dan terlalu kerap berhenti kerja atas alasan keluarga. Ini menyebabkan mereka kehilangan pendapatan berjumlah beribu-ribu ringgit, selain kehilangan peluang kenaikan pangkat atau mendapat manfaat lain daripada majikan. Meskipun kajian Hewitt itu membabitkan wanita di AS, tetapi keadaannya adalah hampir sama seperti di negara ini dan boleh dijadikan panduan serta kesedaran mengenai keperluan menyimpan bagi persaraan. Kajian berkenaan membabitkan hampir dua juta wanita yang sedang bekerja di 72 syarikat utama di negara berkenaan. Penulis kajian itu, Alison Borland, berkata tabiat menyimpan wanita didapati tidak banyak berubah jika dibanding dengan beberapa tahun lalu. Secara keseluruhan, empat daripada lima lelaki dan wanita tidak mempunyai simpanan mencukupi untuk mengekalkan gaya hidup sama apabila mereka sudah tidak bekerja. Hewitt menganggarkan selepas bersara setiap pekerja perlu menggantikan 126 peratus daripada gaji mereka jika mahu mengekalkan gaya hidup dan keselesaan yang sama seperti mereka kecapi sekarang. Ini bermakna mereka perlu mempunyai wang belanja yang lebih tinggi ketika bersara disebabkan kos perubatan dan sara hidup lain adalah lebih tinggi apabila mereka bersara kelak. Bagaimanapun, disebabkan wanita mempunyai jangka hayat yang lebih lama daripada lelaki, wanita perlu memikirkan untuk menyimpan lebih banyak dan mula menyimpan untuk persaraan lebih awal daripada lelaki. Malah, kehidupan mereka juga akan menjadi lebih selesa apabila tidak lagi mempunyai hutang yang perlu dilunaskan.

Dewan Negara: Pesara perlu simpanan minimum RM120,000

Pencarum KWSP kena bijak melabur untuk hidup lebih selesa

KUALA LUMPUR: Purata simpanan rakyat Malaysia pada umur 54 tahun yang menjadi pencarum aktif dalam Kumpulan Wang Simpanan Pekerja (KWSP) bagi tahun kewangan 2007 ialah RM121,163. Timbalan Menteri Kewangan, Datuk Ahmad Husni Hanadzlah, berkata sekiranya seseorang pekerja membayar caruman secara berterusan dari mulai bekerja sehingga bersara iaitu bagi tempoh 30 tahun, simpanan KWSP yang ada pada umur 55 tahun akan berjumlah sekurang-kurangnya RM120,000.

"Jumlah simpanan itu dijangka boleh memberikan pendapatan sebanyak RM500 sebulan dalam tempoh 20 tahun selepas berumur 55 tahun. "Untuk menikmati kehidupan lebih selesa, pencarum mestilah mempunyai caruman lebih daripada RM120,000," katanya menjawab soalan Senator Datuk Ikhwan Salim Sujak yang ingin tahu anggaran kasar simpanan kebanyakan rakyat Malaysia dalam KWSP apabila bersara. Bagaimanapun, Husni menjelaskan simpanan dimiliki seseorang itu dalam KWSP ketika bersara tidak bergantung semata-mata kepada kadar caruman tetapi juga jumlah pendapatan, tempoh bekerja dan mencarum serta kadar dividen diterima.

Menjawab soalan tambahan Ikhwan Salim, Ahmad Husni berkata, sekiranya pencarum bijak membuat pelaburan, jumlah RM120,000 itu mencukupi sepanjang bersara. "Ketika ahli masih lagi mencarum, mereka boleh menggunakan wang menerusi akaun kedua sebanyak 20 peratus daripada caruman untuk membeli rumah, malah jika rumah pertama selesai dibayar dan dijual mereka juga dibenar membeli rumah kedua. "Jadi saya maklum sekiranya mereka mempunyai rumah dan juga pelaburan yang mencukupi, maknanya dengan RM120,000 mereka boleh hidup," katanya. Menjawab soalan tambahan Senator Tan Sri Jins Shamsuddin yang ingin tahu sama ada kementerian bercadang meminda perlembagaan KWSP bagi mewajibkan setiap pekerja sambilan atau kontrak turut mencarum, Ahmad Husni berkata, perkara itu akan dikaji.

Rakyat Malaysia tidak komited rancang kewangan

PERNAHKAH anda bertanya kepada diri sendiri bagaimana kehidupan yang bakal dilalui di hari tua? Sebaik bersara, adakah diri mampu untuk menyara hidup.

Mungkin juga ramai yang menyimpan wang sebagai bekalan hari tua, namun adakah ia mencukupi bagi menampung hidup seterusnya apatah lagi untuk mengekalkan kehidupan serupa?

Persoalan itu jarang bermain di fikiran masyarakat terutama wanita. Sebabnya, ada yang menjangkakan anak-anak akan menjaga mereka apabila tua kelak. Namun, ramai pula beranggapan mereka boleh menjalani kehidupan selesa dengan bergantung harap semata-mata kepada tabungan Kumpulan Wang Simpanan Pekerja (KWSP) masing-masing.

Masalahnya, menurut Naib Presiden Pemasaran dan Ketua Segmen Kumpulan Pelanggan Global Citibank Berhad, Timothy Johnson, wang KWSP sebenarnya hanya dapat bertahan selama enam hingga lapan bulan bagi kebanyakan orang, tetapi hakikat itu tidak disedari masyarakat.

Sedangkan selepas bersara pada usia 55 tahun, individu mungkin mempunyai masa kira-kira 20 tahun lagi untuk hidup. Jadi, sekiranya tiada perancangan kewangan kala muda maka akan timbul masalah di kemudian hari.

Persoalan ini berjaya dicungkil hasil soal selidik yang dilakukan Citibank Berhad ke atas 400 responden yang separuh daripadanya wanita.

Jelas Johnson, wanita berusia antara 18 hingga 29 tahun mempunyai kefahaman lebih baik tentang perancangan kewangan berbanding golongan berusia 40 tahun ke atas.

Sebabnya, mereka lebih terdedah dengan isu tersebut daripada Internet, ibu bapa, rakan-rakan dan juga di sekolah.

Masalahnya, mereka ini kurang memberi komitmen terhadap melaksanakan perancangan kewangan tersebut, namun kumpulan ini lebih bahagia dengan kehidupan mereka.

Sedangkan wanita berusia 40 tahun ke atas lebih menunjukkan komitmen dalam merancang kewangan, contohnya 52 peratus daripada mereka sudah membeli rumah dan 62 peratus lagi mempunyai insurans nyawa. Tetapi, hanya 21 peratus sahaja merancang untuk persaraan mereka.

‘‘Apa yang tambah menakutkan, sebanyak 41 peratus daripada wanita dalam kelompok 40 tahun ke atas itu turut mengakui bahawa jika mereka dibuang kerja, wang simpanan yang ada cuma mampu menampung kehidupan mereka setakat tiga bulan sahaja.

‘‘Itu yang membimbangkan. Apatah lagi pada zaman sekarang ini. Jika dibuang kerja, sukar untuk mendapat kerja lain dalam waktu yang singkat, sedangkan wang simpanan hanya dapat bertahan tiga bulan,” katanya ketika ditemui baru-baru ini.

Justeru kata Johnson, wanita sepatutnya membuat senarai perbelanjaan untuk memastikan kewangan mereka terancang.

Kesalahan yang selalu dilakukan wanita adalah meletakkan perancangan kewangan kepada suami atau pasangan. Atau pun mereka menyimpan untuk semua orang (suami, anak-anak dan keluarga) kecuali diri mereka sendiri.

Sikap itu mungkin disebabkan anggapan bahawa anak-anak akan membantu atau menjaga ibu bapa masing-masing. Bagaimanapun apa yang menghairankan, majoriti wanita yang ditemui tidak mengharapkan anak-anak untuk menjaga mereka apabila tua kelak.

Soal selidik mendapati 70 peratus wanita dalam kumpulan 40 tahun ke atas tidak mengharapkan anak-anak menjaga mereka, namun kelompok usia 18 hingga 29 tahun masih menyatakan ia penting. Bagi golongan muda, mereka perlu menghulurkan bantuan walaupun ibu bapa tidak memerlukannya.

‘‘Sudah menjadi budaya masyarakat Malaysia, membantu ibu bapa adalah satu keperluan. Masalahnya, kita khuatir sikap itu mungkin tidak wujud lagi pada 20 tahun akan datang,” ujar Johnson.

Sebaiknya, mulakan menabung bermula sekarang. Latih diri untuk menyimpan sekurang-kurang 10 peratus daripada wang gaji. Pentingnya, wanita perlu menanam sifat ‘bayar’ diri sendiri dahulu sebelum memandang ke arah lain.

Jelas Johnson lagi, ‘membayar’ diri sendiri bukan bermaksud memanjakan diri dengan membeli-belah atau barangan berjenama, tetapi menyimpan untuk hari tua.

‘‘Dalam merancang, mereka perlu mempunyai bajet. Jangan menunggu sehingga hujung bulan untuk membuat bajet diri, sebaliknya ia boleh dilakukan ketika ini. Apa yang perlu ditekankan adalah perbelanjaan mesti kurang daripada gaji yang diperoleh setiap bulan,” katanya.

Langkah pertama adalah senaraikan perbelanjaan anda setiap hari. Ia bagi memudahkan untuk diri membuat bajet bulanan kerana anda akan mengetahui ke mana wang disalurkan.

Bercakap pula mengenai simpanan hari tua katanya, wanita perlu memikirkan tentang gaya hidup mereka selepas bersara. Sama ada mereka ingin mengekalkan gaya hidup yang sama atau tidak. Bagaimanapun, menyimpan hanya 10 peratus daripada gaji bulanan anda sebenarnya tidak mencukupi untuk mengekalkan kehidupan serupa.

‘‘Apa yang masyarakat tidak sedar adalah nilai wang berubah mengikut tahun. Sebab itu, wanita perlu merancang untuk hari tua mereka.” jelas Johnson.

Andai berasa sukar merancang kewangan yang dilihat rumit, wanita boleh mendapatkan khidmat perancang kewangan untuk membantu.

Sumber UM:25/07/2008